WISATA DESA

Desa Sukaharja Memiliki Tempat wisata Alam dan Wisata Cagar Budaya

A. WISATA ALAM

1. Kawasan Terpadu Bukit Agroforestry Desa Sukaharja; terdiri dari berbagai tempat kegiatan

    a. Arena Festifval Kolecer Kiwari








    b. .Arena Sirkuit Kalapa Jajar








    c.Taman Bambu








    d.  Bumi Perkemahan








    e.  Sanggar Seni









2. Curug Cipeuteuy

3.Gunung Geulis

       


  






4.Cekdam GMH









5.Malompong Indah

B. SITUS BUDAYA DI DESA SUKAHARJA

 Situs Tugu Tumbleg Puncak Pispun Desa Sukaharja;

 C. WISATA ZIARAH/MAKAM KERAMAT

Wisata Cagar Budaya Yang ada didesa sukaharja diantaranya

            a. Makam Keramat Buyut Siti Manggala)  

         Situs ini berlokasi di Dusun Sindang RT 04 RW 03 Desa Sukaharja Kecamatan Rajadesa, tepatnya pada koordinat  7° 9'18.28"S 108°28'50.88"E ditengah pemakaman umum Dusun Sindang. Kondisi situs cukup terawat dan bersih, strukturnya berupa makam dengan jirat disekeliling makam yang tersusun dari batuan berukuran besar dan beberapa batu ditengah dengan dua batu nisan, jika dilihat dari nisan orientasi makam utara-selatan dan disetiap sudut jirat terdapat pohon samoja/kamboja berukuran besar. Dibagian luar situs terdapat batu berlubang.

Menurut keterangan masyarakat makam ini adalah petilasan tokoh atau leluhur Desa Sindangkasih yang sekarang menjadi Dusun Sindang, lalu menurut kuncen diperkiraan beliau berada di tempat  ini sejak tahun 1.600 M. Hingga saat ini petilasan tersebut masih dikeramatkan oleh warga dan di jaga kelestarian alamnyapun masih sangat terjaga.


b.  Makam Kuwu Bintang  Onder

Situs Makam ini terletak di  Makam Cileutik Dusun Cihawar RT 003 RW 005 Desa Sukaharja Kecamatan Rajadesa dengan koordinat 7° 8'50.11"S 108°28'18.35"E, kondisi situs kurang terawat, struktur berupa makam dengan tumpukan bata dan dua nisan tipe troloyo bermedalion (lingkaran) ditengahnya tertera tulisan berhuruf arab. Jika sepintas bentuk pemakaman sama dengan makam-makam di Cirebon. Tepat berada dipinggir jalan kirmir pemakaman umum.

Berdasarkan keterangan dari tokoh masyarakat, makam ini adalah tempat dikuburkannya sesepuh atau kuwu pertama di Desa Sukaharja yang diberi gelar Kuwu Bintang dikarenakan sifat kepemingpinannya yang sangat baik. Dari batu nisan yang ada di makam tersebut, dapat diketahui beliau dikebumikan pada tanggal 14 jumadil akhir tahun 1261 H atau 18 Juni 1845.


c.  Situs Makam Buyut Umin

Situs ini terletak di Dusun Cihawar RT 006 RW 006 Desa Sukaharja Kecamatan Rajadesa dengan koordinat 7° 8'42.44"S 108°28'3.91"E kondisi situs ini kurang terawat ada ditengah pemakaman dengan struktur berupa makam yang tersusun atas bebatuan berukuran sedang dengan dua nisan pipih ditengahnya. Orientasi makam utara-selatan dan dikelilingi pohon samoja.

Berdasarkan keterangan warga ini adalah makam seorang tokoh penyebar agama islam bernama Buyut Umin di Desa Cihawar. Pada jaman dahulu Cihawar adalah sebuah desa dan sekarang secara administratif statusnya menjadi dusun yaitu Dusun Cihawar. Buyut Umin juga pendiri pondok pesantren pertama di wilayah Sukaharja bernama pasantren Tarikolot yang didirikan sekitar tahun 1700 m


d.  Situs Raden Eya

       Situs ini terletak di Dusun Mekarsari RT 001 RW 004 Desa Sukaharja Kecamatan Rajadesa dengan koordinat 7° 9'8.12"S 108°28'27.62"E. Struktur berupa batu diantara akar pohon angsana yang begitu lebar dan besar. Karena kondisi tersebut maka agak susah untuk menganalisis bentuk struktur situs. Kemungkinan beroirentasi utara-selatan, yang diperjelas dengan batu nisan.

Berdasarkan keterangan warga, pada jaman dahulu beliau adalah orang yang di tokohkan oleh masyarakat Dusun Cihawar dan sekitarnya. Ia merupakan sosok karismatik dalam mengembangkan ajaran islam di Desa Sukaharja. Raden Eya wafat sekitar tahun 1890 M. Versi lain yang menyebut bahwa beliau bernama Raden Jaenudin Gendali keturunan dari kasepuhan Cirebon. Lalu masih dikomplek yang sama kami mendapat informasi terdapat sumur Cikahuripan yang ada di samping bawah petilasan namun sekarang Cikahuripan tersebut masih digali karena tertimbun oleh longsoran tanah.



e. Situs  Tugu Tumbleg.

                    Situs ini terletak di Dusun Cihawar  Mekarsari Desa Sukaharja Kecamatan Rajadesa pada titik koordinat 7° 9'23.73"S 108°28'19.28"E. lokasinya ada disebuah hutan, kondisi situs berupa area yang berlubang dan terdapat serpihan-serpihan tembok. Keterangan warga ini merupakan salah satu tugu peninggalan belanda yang di bangun sejak tahun 1800 M oleh Belanda untuk pemetaan sekitar ciamis utara dan disamping itu terdapat sebuah lubang yang sampai saat ini masih ada.


f. Situs Makam Jamika

             Situs Makam Jamika terletak di Dusun Cikawung RT 004 RW 007 Desa Sukaharja Kecamatan Rajadesa pada koordinat 7° 8'25.25"S 108°28'55.52"E. Kondisi situs kurang terawat, struktur berupa makam yang terdiri dari susunan batu bata dan dua batu nisan, orientasi makam utara-selatan.

Menurut keterangan masyarakat ini adalah makam tokoh penyebar agama islam dan merupakan leluhur masyarakat Cikawung. Beliau seorang pelarain dari Batavia pada saat penyerbuan Sultan Agung dari Mataram sekitar tahun 1.628 M. setelah tinggal di daerah Cikawung, Sukaharja ia kemudian menyebarkan agama islam disana.



g. Situs Makam Buyut Kasam

Situs makam buyut Kasam berada di Dusun Giri Mekarharja Desa Sukaharja Kecamatan Rajadesa pada koordinat 7° 8'22.86"S 108°28'17.15"E, kondisi situs kurang terawatt, struktur situs berupa makam yang tersusun atas batu bata berbentuk persegi dan terdapat dua nisan diatasnya, orientasi makam utara-selatan ditengah pemakaman umum.

Berdasarkan ceriata dari mulut kemulut bahwa Buyut Kasam merupakan karuhun terdahulu yang berjuang diwilayah tersebut


              



h. Situs Makam Kanjeng Prabu Hariang Jayasakti

Situs Makam Kanjeng Prabu Hariang Jayasakti terletak di Dusun Giri Mekarharja Desa Sukaharja 7° 8'14.84"S, 108°28'20.97"E kondisi situs lumayan tidak terawat, struktur berupa tumpukan batuan berukuran besar terdapat dua nisan yang berorientasi utara-selatan.

Menurut narasumber Kanjeng Prabu Hariang Jayasakti adalah salah satu kyai yang menempati tempat ini (Sukaharja sekarang) dan beliau merupakan tokoh yang mengislamkan beberapa tempat yang ada di wilayah kecamatan Rajadesa sekarang


                     




SENI BUDAYA

Festifal Kolecer Kiwari;

Tradisi Rarakaan.



Share this Post